Kamis, 10 November 2016
Minggu, 19 Juni 2016
Jurnal Internasional dan Lokal
TUGAS MANAJEMEN
LAYANAN SISTEM
INFORMASI #
Jurnal (Internasional)
The IT Service Management according to the ITIL framework applied
to the enterprise value chain
Abdelaali Himi ,
Samir Bahsani and Alami Semma
Department of
Mathematics and Computer Science, Faculty of Science and Techniques, Hassan University
Settat, Morocco
Analisis Jurnal :
Dasar keterampilan
ITIL telah menghasilkan
manajemen yang baik
praktek untuk departemen TI yang telah berkontribusi
meningkatkan layanan
yang diberikan oleh entitas komputasi untuk klien mereka.
Untuk menentukan ITIL
, salah satu harus
memposisikan diri
dalam konteks perbaikan terus-menerus dari layanan dan
rujukan persyaratan
mengenai klien baik internal & eksternal . '
Konsentrasi ITs upaya
pada nilai pelanggan akan berkontribusi pada keselarasan
strategis layanan TI
dengan perusahaan bisnis.
Keterampilan ITIL telah dirancang untuk memenuhi
kebutuhan untukpenataan proses manajemen layanan TI .
filsafat telah membawa hasil yang baik dalam hal ITmanajemen
dan peningkatan pelayanan .
Desain ini repositori juga memenuhi kebutuhan
fungsional bisnis mereka terstruktur dengan rantai nilai seperti yang
didefinisikan oleh penulis pengelolaan.
Pendekatan yang diusulkan dan analogi telah membantu mengembangkan
proses yang ditentukan oleh ITIL dan menerapkannya untuk link dalam struktur
rantai nilai .
Link jurnal : http://ijcsi.org/papers/IJCSI-8-3-2-515-522.pdf
Jurnal (Lokal)
KERANGKA PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK SERVICE DESK SEBAGAI REKOMENDASI
IMPLEMENTASI IT SERVICE MANAGEMENT (ITSM) (Studi Kasus: UP2TI Fakultas Sains
dan Matematika Universitas Diponegoro)
Oleh :
Indra Waspada, S.T, M.TI, Nurdin
Bahtiar, SSi, MT, Ragil Saputra, S.Si, M.Cs, Muhammad Hafiizh
Analisis Jurnal :
Alasan penerapan
service management menurut ITIL adalah untuk mengarahkan organisasi IT service
provider, yaitu “untuk mencapai efisiensi dan efektivitas IT sembari
meningkatkan kualitas service terhadap bisnis sesuai biaya yang disediakan
Dua vendor yang
paling mengakomodir kebutuhan-kebutuhan terkait fungsi help desk bagi UP2TI adalah
Request Tracker (RT) dan Open Ticket Request System (OTRS). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa RT unggul dalam hal kesederhanaan, namun hal ini juga menjadi
kekurangannya karena fitur yang disediakan lebih sedikit. Sedangkan OTRS
memiliki keunggulan pada kelengkapan modul serta fitur-fiturnya. OTRS sesuai
untuk sistem yang kompleks dan membutuhkan kehandalan tinggi. Terlebih lagi
OTRS telah “ITIL V3 compliant” sehingga akan memudahkan bagi organisasi yang
memiliki rencana untuk mengimplementasikan ITSM dalam organisasi TI nya
LINK Jurnal :
http://ejournal.himsya.ac.id/index.php/HIMSYATECH/article/download/55/50
DEMAND MANAGEMENT, SERVICE PORTOFOLIO MANAJEMEN, MANAGEMENT
COORDINATION DESIGN, MANAGEMENT CATALOGUE DESIGN
TUGAS KELOMPOK
MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI#
Disusun oleh :
10114912
Alwan Fadlurohman
10114982
Ana Yulianty
11114110
Andre Farizzal
11114371
Annisa Hernanda F
11114506
Ardin Monang B
2KA15. FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA 2015/2016
BAB I
PEMBAHASAN
1.1 Demand
Management
1.1.1
Pengertian demand management
Demand management adala suatu fungsi untuk mengetahui semua
kebutuhan produk dan jasa dari pelanggan. Dengan adanya hubungan antara
aktifitas bisnis dengan pemanfaatan sumber daya IT, makan tantangan bagi kita
adalah dengan mempertahankan hubungan anatara kedua nya dengan baik. Hal ini bertujuan
agar dalam prosesnya kebutuhan yang akan direncanakan dapat terealisasi dan
memprioritaskan kebutuhan apabila terjadi kekurangan supply baik material
maupun sumberdaya.
Dengan adanya demand management maka kita dapat memprediksi
semua pengaruh yang mungkin dapat terjadi di kemudian hari, kita juga dapat
merencanakan besar biaya yang akan kita gunakan dengan lebih efektif.
1.1.2 Usaha
untuk mengurangi permintaan pelanggan
Sesuai dengan aktifitas bisnis yang terjadi, penawaran atau
permintaan seringkali berfluktuasi. Saat ini bias saja bisnis yang anda
jalankan itu ramai, akan tetapi ada kala nya bisnis anda akan mengalami
penurunan permintaan akibat dari berbagai factor yang mempengaruhi nya. Dengan
adanya hal tersebut maka, kita harus menggunakan suatu strategi yang tepat
untuk mengatasi permasalahan tersebut. Strategi ini dapat membantu kita
berupaya untuk mempertahankan bisnis yang sedang kita jalani sehingga tidak
terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan misalnya bangkrut. Berikut adalah
upaya-upaya yang dapat kita lakukan untuk menyesuaikan atau mengurangi
kapasitas pelayanan dengan tingkat
permintaan yang berfluktuasi.
1. Menggunakan
karyawan paruh waktu
Karyawan paruh waktu biasanya banyak dipekerjakan selama
periode sibuk. Dimana strategi ini banyak diterapkan karena dianggap pekerjaan
yang dibutuhkan pada periode tersebut tidak terlalu membutuhkan keterampilan
khusus.
Misalnya saja, sebuah toko pakaian wanita mempekerjakan
karyawan paruh waktu ketika menjelang perayaan Idul Fitri atau Hari Natal tiba.
2. Menyewa fasilitas
dan peralatan tambahan
Untuk menekan angka biaya yang tidak perlu maka, perusahaan
dapat menyewa peralatan atau fasilitas tambahan yang dipergunakan selama
periode sibuk. Karena biasanya ketika sedang memasuki periode biasa atau sepi,
fasilitas-fasilitas ini biasanya tidak terlalu terpakai. Sehingga apabila
perusahaan membeli hanya akan melakukan pemborosan.
3. Meningkatkan
harga di periode sibuk
Pada periode sibuk maka permintaan akan naik, sehingga
perusahaan akan menaikkan harga ketika periode tersebut. Hal ini dilakukan agar
ketika periode tersebut berakhir, maka
uang kas perusahaan tidak akan korup karna sudah tertutupi pada
perolehan yang telah didapatkan pada periode sibuk.
Misalnya, sebuah hotel menaikkan biaya sewa ketika
weekend,hari libur dan hari-hari besar umat beragama serta menurunkan biaya
ketika hari biasa atau weekdays
.
1.1.3
Keuntungan dari manajemen permintaan
Manajemen permintaan akan menjaring segala bentuk infomasi
yang berkaitan dengan peramalan, input pemesanan, janji pemesanan, dan lain
sebagainya. Sehingga dapat diperoleh berbagai keuntungan dari adanya manajemen
permintaan ini. Misalnya saja:
1. Perusahaan dapat
memperoleh ramalan atau perkiraan mengenai independent demand yang bersifat
tidak pasti
2. Dapat memprediksi
besaran biaya secara lebih efektif
3. Penggunaan
terhadap biaya-biaya yang dianggap tidak perlu juga dapat dikontrol dengan baik
4. Bisnis yang
dijalankan akan memiliki sedikit kemungkinan untuk mengalami kebankrutan
1.1.4
Keterkaitan dengan proses manajemen pelayanan lainnya
Management permintaan adalah penyumbang dari ketersediaan
proses management lainnya, hal ini dikarenakan manajemen permintaan dapat
membantu untuk memahami karakteristik dari perngaruh fluktuasi permintaan
terhadap proses pelayanan lainnya. Berikut adalah beberapa proses manajemen
pelayanan lain nya yang memiliki keterkaitan dengan manajemen permintaan
1. Service portfolio
management, service catalogue management
Kondisi grafik
permintaan dan profile pengguna dapat mendorong upaya pengingkatan pelayanan
yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan dalam bisnis tersebut.
2. Financial
management
Dengan adanya
demand managemen dapat meningkatkan keuntan dan mengurangi biaya yang tidak
perlu ketika berada dikondisi puncak.
1.2 Service Portofolio Management
1.2.1
Pengertian Service Portofolio Management
Service Portofolio Management adalah sebuah aplikasi yang
digunakan untuk memutuskan bagaimana strategi perusahaan untuk melayani
customer atau pelanggan, untuk mengukur dan mengevaluasi scenario investasi
yang obyektif.
1.2.2 Tujuan
Service Portofolio Management
Tujuan pelayanan management ( spm ) portofolio adalah
memastikan keputusan untuk berinvestasi di dalamnya layanan yang suara dan
lebih sejajar dengan yang dari bisnis kebutuhan dan prioritas
1.2.3 Komponen
Service Portofolio Management
Portofolio pelayanan yang mengandung informasi tentang
layanan yang di seluruh sistem, memberikan informasi mengenai status layanan
ketika mereka bergerak dari konsep persyaratan spesifikasi melalui,
persetujuan, desain, transisi ke dalam hidup operasi dan pensiun pribadi yang
akhirnya akan menjadi .Informasi yang akan digelar pada tiap jasa berkembang
dan mengubah ketika ia memandu melalui system.
Pada saat layanan siap untuk pengiriman operasional, penuh
isi portofolio layanan harus meliputi:
· Nama layanan
· Deskripsi pelayanan
· Status
pelayanan
· Klasifikasi dan
criticality pelayanan
· Aplikasi
digunakan
· Data skema data
dan / atau digunakan
· Proses bisnis
yang didukung
· Pemilik bisnis
· Pengguna bisnis
· Pemilik IT
· ingkat layanan
garansi , sla dan slr referensi
· jasa dukungan
· Sumber daya
mendukung
· Layanan
tergantung
· Mendukung olas
, kontrak dan perjanjian
· Biaya pelayanan
· Biaya layanan
(bila berlaku)
· Pendapatan
pelayanan (bilaberlaku)
· Pengukuran
layanan
Dalam rangka untuk mengelola dan memahami informasi ,
pelayanan secara konseptual portofolio dipisahkan , dan sering secara fisik ,
menjadi tiga terpisah komponen, yaitu :
· Pelayanan
pipa , yang meliputi layanan yang belum pindah ke dalam operasi
· Layanan pensiun ,
yang mencakup informasi tentang layanan yang telah diambil dari operasional
penggunaan dan yang dianggap nilai untuk mempertahankan informasi tentang
mereka.
Di antara keduanya adalah pelayanan yang operasional dan
mengirim ke pelanggan . Layanan tersebut ditutup oleh layanan katalog.
1.2.4
Keterkaitan dengan proses manajemen pelayanan lainnya
Pentingnya seluruh siklus hidup untuk semua proses, mengartikan
bahwa portofolio layanan digambarkan sebagai tulang yang menghubungkan siklus
hidup yang berbeda tahap menajadi satu kesatuan yang saling terhubung satu
dengan yang lainnya. Berikut adalah beberapa proses yang beketerkaitan denga
Portofolio Service Management:
1. Business
relationship management
Manajemen layanan portofolio
adalah sistem manajemen kritis pendukung jalan penyedia layanan TI
bekerja sama dengan bisnis untuk memastikan bahwa IT menambah nilai optimum .
Mengelola portofolio layanan membutuhkan kerjasama penuh dengan bisnis dan ini
berarti keterlibatan dari manajemen hubungan bisnis
2. Manajemen
Keuangan
Salah satu hubungan kunci untuk manajemen layanan portofolio dengan pengelolaan keuangan. Kontribusi dari pengelolaan keuangan
yang bersangkutan dengan pengembangan kasus bisnis , penilaian peluang
investasi , perbandingan evaluasi pilihan layanan yang berbeda , evaluasi
risiko keuangan dan penentuan nilai layanan . Semua ini adalah pusat untuk
keputusan tentang apa yang harus dimasukkan dalam portofolio layanan atau
dihapus dari itu .
Manajemen keuangan juga bertanggung jawab untuk memastikan
dana yang tersedia untuk mendukung pemberian layanan portofolio dan untuk
memastikan agar alokasi anggaran sejalan dengan ini .
3. Manajemen
layanan katalog
Sejak layanan portofolio meliputi layanan katalog perlu
dilakukan intensitas hubungan portofolio dari peserta manajemen layanan dan
manajemen layanan katalog .Informasi yang baik dalam unsur unsur portofolio
layanan harus konsisten
4. Supplier
management
Pengelolaan pemasok jasa dukungan dan memastikan bahwa semua
mereka rincian dan hubungan tidak akurat tercermin dalam pelayanan dan
portofolio portofolio yang pelayanan ini konsisten dengan penyedia sistem
informasi pengelolaan dan kontrak.Manajemen akan menarik pada informasi yang
diperoleh pemasok dalam pelayanan sebagai dasar portofolio untuk perundingan
dalam hal kontrak.
1.3 Management
design coordination
1.3.1
Pengertian Management design coordination
Manajemen desain mengintegrasikan ilmu manajemen dan ilmu
desain, yang berarti bahwa manajemen desain merupakan disiplin ilmu yang
memfokuskan pada sumber daya dan kegiatan desain suatu perusahaan. Manajemen
desain menerapkan proyek, desain, strategi dan teknik rantai pasokan untuk
mengendalikan proses kreatif, mendukung budaya kreatifitas dan membangun desain
dan struktur organisasi.
1.3.2
Tujuan Management design coordination
Tujuan dari koordinasi desain untuk memastikan bahwa semua
kegiatan desain konsisten dan terkoordinasi. Ini termasuk karya desain yang
termasuk dalam perubahan, proyek dan dukungan kerja juga pemasok aktivitas.
Ruang lingkup dari koordinasi desain adalah semua pelayanan kegiatan desain
Sebagai tambahan, koordinasi desain memiliki tujuan:
· Merencanakan
dan mengkoordinasikan sumber dan kemampuan yang diperlukan
· Memproduksi
paket desain layanan
· Mengatur
kualitas kriteria
· Memastikan
bahwa model layanan dan solusi pasti ke strategis, arsitektur dan kebutuhan
tata kelola
1.3.3
Kegiatan-kegiatan dari Management design coordination
Terdapat banyak kegiatan yang ada dalam manajemen desain,
berikut adalah kegiatan penting dari manajemen desain:
1. Tata kelola
dan pemantauan untuk memastikan kerelevanan kebutuhan bisnis diakui dan
tergabung dalah kegiatan layanan desain
2. Prediksi dan
perencanaan pemanfaatan dari kemampuan dan sumber yang dibutuhkan untuk
kegiatan layanan desain
3. Pelacakan kemampuan dan pemanfaatan sumber
terhadap rencana dari kegiatan layanan desain
4. Pengelolaan
resiko dan masalah desain
5. Hubugan dekat
dengan wilayah proyek dan desainer perubahan sepanjang kegiatan layanan desain
untuk memastikan kekonsistensian.
1.3.4
Keterkaitan dengan proses manajemen pelayanan lainnya
Koordinasi desain menarik kegiatan yang berada di dalam
layanan desain. Koordinasi desain melakukan peran yang sama yang dilakukan oleh
perencanaan transisi dan dukungan dengan fase transisi layanan dari siklus
layanan ITIL.
Ada juga hubungan yang kuat untuk kegiatan proyek manajemen.
Koordinasi desain berada dalam posisi untuk menyediakan proyek dengan pedoman,
standar, dan kebijakan untuk menghubungkan kepada layanan desain dan
memerhatikan kepatuhan pada pedoman, standar, dan kebijakan sepanjang masa
aktif proyek. Koordinasi desain membantu untuk memastikan bahwa proyek
disampaikan seperti apa yang kita butuh dan harapkan dan semua area bekerja
sama dengan tujuan yang sama.
1.4 Management
Service Catalogue
1.4.1
Pengertian Management Service
Catalogue
Penyedia basis data yang difokuskan pengguna manajemen
sebagai pengantar layanan IT. Manajemen katalog layanan memiliki 2 elemen,
yaitu desain awal dan perkembangan katalog layanan. Ini adalah isi dan struktur
hubungan dengan portofolio layanan. Manajemen yang sedang berjalan mengatur
informasi dalam katalog untuk menjaga agar tetap update untuk menyesuaikan
dengan kondisi bisnis.
1.4.2 Tujuan Management
Service Catalogue
Untuk menyediakan satu, sumber informasi yang konsisten atas
seluruh layanan yang disetujui dan memastikan bahwa katalog layanan tersebut
secara luas tersedia untuk siapa saja yang diizinkan untuk mengaksesnya.
1.4.3 Keterkaitan
dengan proses manajemen pelayanan lainnya
1. Service
portfolio management
Katalog layanan adalah kegiatan portofolio layanan yang
mengandung informasi tentang layanan terbaru IT atau siap untuk pindah transisi
2. Fancial
management
Katalog manajemen menyediakan manajemen keuangan dengan
informasi yang diinginkan dalam permodelan permintaan layanan, pembuatan
keputusan dan aturan yang tidak hanya
tersedia untuk perbaikan anggaran dan rencana.
DAFTAR PUSTAKA
1.
http://noorvika.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/47150/BukuUtama-+ITServiceManagement.pdf
2.
www.ayopreneur.com/penjualan-dan-pemasaran/strategi-mengatasi-fluktuasi-permintaan-konsumen
3.
http://Sistemterintegrasi.blogspot.co.id/2009/02/demand-management.html?m=1
4.
http://Gerradoke.blogspot.co.id/2010/05/manajemen-permintaan.html?m=1
5.
http://wedangtomat.blogspot.co.id/2011/09/manajemen-desain.html?m=1
6.
http://pasca.undip.ac.id/id/wp-content/uploads/2015/05/information-Technology-Service-Management
Selasa, 15 Maret 2016
Pengertian Service Management, service lifecycle, The Processes and function, measurement, metrics dan deming cycle
- .Definisi ITSMService management atau yang lebih dikenal dengan IT Service Management (ITSM) merupakan sebuah konsep manajemen yang memberikan layanan informasi dengan memanfaatkan kecanggihan IT untuk memberikan informasi yang berkualitas sebagai bentuk pelayanan kepada para pelanggan.
- Service Management
- Service Lifeclcye
Service
lifecycle terdiri dari tiga fase aktif
dan satu lapisan dasar yang beroperasi di seluruh semua tahapan lainnya . Yaitu
:
- The
Plan Phase.
- The
Deliver Phase.
- The
Operate Phase.
- The Manage Layer.
Rencana Tahap umumnya fase awal. Tujuan dari fase
ini adalah untuk merencanakan dan mengoptimalkan strategi layanan TI untuk
mendukung tujuan bisnis dan tujuan.
Deliver Tahap datang berikutnya.
Tujuan dari fase ini adalah untuk memastikan bahwa layanan TI yang dikembangkan
secara efektif, dikerahkan berhasil, dan siap untuk Operasi.
Berikutnya adalah Mengoperasikan
Tahap. Tujuan dari fase ini adalah untuk memastikan bahwa layanan TI
dioperasikan, dipelihara, dan didukung dengan cara yang memenuhi kebutuhan
bisnis dan harapan.
Kelola Layer adalah dasar dari
siklus hidup layanan TI. Tujuannya adalah untuk memberikan prinsip-prinsip
operasi dan praktik terbaik untuk memastikan bahwa investasi di IT memberikan
nilai bisnis yang diharapkan pada tingkat risiko yang dapat diterima. Fase ini
berkaitan dengan tata kelola TI, risiko, kepatuhan, peran dan tanggung jawab,
manajemen perubahan, dan konfigurasi. Proses dalam fase ini berlangsung selama
semua fase siklus hidup.
- The Processes And Function
" Processes " , sebaliknya , adalah kelompok kegiatan yang
menghasilkan hasil yang didefinisikan , seperti proses Manajemen Insiden .
Beberapa Fungsi mungkin memiliki bagian dalam Proses
sebuah ( Dinas meja dan tim operasi SAP mungkin baik harus melakukan kegiatan
dalam proses Manajemen Insiden ) .
Banyak kebingungan berasal dari kenyataan bahwa di dunia
nyata sering ada " Function " dan " Proses " dengan nama yang sama : Misalnya , tim
Manajemen Fasilitas ( " processes " ) akan melakukan serangkaian kegiatan fasilitas terkait , yang
sebagai keseluruhan disebut proses Fasilitas Manajemen .
- Deming Cycle
PLAN : Desain atau merevisi komponen proses bisnis untuk
meningkatkan hasil
DO : Melaksanakan rencana dan
mengukur kinerjanya
CHECK : Menilai
pengukuran dan melaporkan hasilnya kepada pengambil keputusan
ACT : Tentukan perubahan yang
diperlukan untuk meningkatkan proses
siklus PDCA Deming dapat digambarkan sebagai berikut :
- Measurement
Tidak ada satupun aktifitas di dunia ini yang
bisa dipisahkan dari kegiatan pengukuran. Keberhasilan suatu program dapat
diketahui melalui suatu pengukuran. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
tidak bisa lepas dari kegiatan pengukuran. Penelitian-penelitian yang dilakukan
dalam semua bidang selalu melibatkan kegiatan pengukuran, baik yang bersifat
kuantitatif maupun kualitatif. Oleh karena itu, pengukuran memegang peranan
penting, baik untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maupun untuk
penyajian informasi bagi pembuat kebijakan.
Pada dasarnya pengukuran merupakan kegiatan
penentuan angka bagi suatu objek secara sistematik. Penentuan angka ini
merupakan usaha untuk menggambarkan karakteristik suatu objek. Kemampuan
seseorang dalam bidang tertentu dinyatakan dengan angka. Dalam menentukan
karakteristik individu, pengukuran yang dilakukan harus sedapat mungkin
mengandung kesalahan yang kecil. Kesalahan yang terjadi pada pengukuran
ilmu-ilmu alam lebih sederhana dibandingkan dengan kesalahan pengukuran pada
ilmu-ilmu sosial.
- Metrics
Kinerja keuangan dilacak menggunakan
baterai item baris individu yang dilaporkan dalam tiga laporan keuangan utama –
keuntungan dan kerugian, neraca, dan laporan arus kas. Baris ini meliputi
penjualan, harga pokok penjualan, beban pajak, laba setelah pajak, total aset,
belanja modal, dan arus kas dari operasi. Item baris keuangan yang digunakan
untuk menghitung litani rasio keuangan.
Analisis rasio keuangan adalah
topik standar yang tercakup dalam berbagai program akuntansi dan manajemen
sarjana serta teknik inti untuk analisis investasi. Bidang-bidang utama yang
dicakup oleh rasio keuangan meliputi profitabilitas penjualan, efisiensi biaya,
kekuatan aliran kas, struktur modal yang digunakan, dan profitabilitas dari
modal yang. Selain manajemen, penonton utama untuk metrik ini adalah pemegang
saham, pemilik perusahaan.
Source : Google
Source : Google
Rabu, 20 Januari 2016
PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas izin-Nya kami dapat menyelesaikan makalah “PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI”. Makalah ini berisikan tentang faktor dan proses berubah dan berkembangnya sebuah organisasi. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang perkembangan organisasi.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam menyusun makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati kita semua.
Depok, 20 januari 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii
Bab I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
1.3. Tujuan dan Manfaat .................................................................................................. 2
1.4. Pembatasan Masalah ................................................................................................ 2
Bab II ISI
2.1. Definisi Perubahan dan Perkembangan Organisasi .................................................. 3
2.2. Faktor – Faktor Penyebab Perubahan dan Perkembangan Organisasi ...................... 4
2.3. Proses Perubahan dan Perkembangan Organisasi ..................................................... 5
2.4. Tujuan Perubahan dan Perkembangan Organisasi .................................................... 7
2.5. Dampak Perubahan dan Perkembangan Organisasi .................................................. 8
Bab III STUDY KASUS
3.1. Contoh Organisasi Yang Berdampak Negatif ........................................................... 9
3.2. Contoh Organisasi Yang Berdampak Positif ........................................................... 10
Bab III PENUTUP
4.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 11
4.2 Saran ........................................................................................................................... 11
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring berjalannya waktu, perubahan dan perkembangan zaman dari masa ke masa mengalami kemajuan yang cukup pesat . Tidak dipungkiri jika berbagai perubahan besar sering terjadi. Perubahan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor positive yang mendukung organisasi tersebut menjadi maju atau pun faktor negative yang membuat organisasi tersebut mundur.
Di dalam suatu komunitas, ada yang disebut dengan organisasi. Tujuan dibuatnya organisasi adalah supaya komunitas tersebut mempunyai tujuan dan dapat membawa dampak positif pada masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan perubahan secara berkala, yang mengacu kepada perubahan dan perkembangan organisasi. Hal ini diperlukan agar organisasi tersebut tidak melenceng dari tujuan awal atau yang lebih buruknya lagi, membawa dampak negatif pada masyarakat.
Karena menyangkut perubahan sikap, persepsi, perilaku dan harapan semua anggota organisasi. Pengembangan organisasi di definisikan sebagai upaya pimpinan yang terencana dalam meningkatkan efektivitas organisasi, dengan menggunakan cara interfensi (oleh pihak ketiga) yang didasarkan pada pendekatan perilaku manusia. Dengan kata lain penerapan pengembangan organisasi dalam organisasi dilakukan dengan bantuan konsultan ahli, sistematis, dan harus didukung oleh pimpinan.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah :
Rumusan masalah dari makalah ini adalah :
A. Definisi perubahan dan pengembangan organisasi
B. Hal-hal untuk mengembangkan organisasi secara garis besar
C. Proses pengembangan organisasi
D. Tujuan perubahan dan pengembangan suatu organasasi
E. Dampak pengembangan organisasi
1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk :
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk :
- Memenuhi tugas mata kuliah Teori Organisasi Umum yang diberikan Dosen: Ibu Ira Phajar Lestari, SE, MM. sebagai pelengkap nilai kami.
- Sebagai penambah pengetahuan tentang perkembangan dan perubahan organisasi.
1.4 Pembatasan Masalah
Karena pembahasan dari Perkembangan dan Perubahan Organisasi amat luas, maka kami membatasipermasalahan yang akan dibahas pada makalah ini yaitu :
- Penjelasan mengenai Perkembangan dan Perubahan Organisasi.
- Kasus yang diambil dari berita terkini tentang Perkembangan dan Perubahan Organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Perubahan dan Perkembangan Organisasi
Terdapat bermacam – macam definisi dari perkembangan dan perubahan organisasi menurut para ahli. Namun sebelum membahas definisi perkembangan dan perubahan organisasi, ada baiknya kita mengetahui arti dari perkembangan, perubahan dan organisasi itu sendiri.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perkembangan adalah perihal berkembang. Selanjutnya, kata berkembang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ini berarti mekar terbuka atau membentang; menjadi besar, luas, dan banyak, serta menjadi bertambah sempurna dalam hal kepribadian, pikiran, pengetahuan, dan sebagainya. Dengan demikian, kata "berkembang" tidak saja meliputi aspek yang berarti abstrak seperti pikiran dan pengetahuan, tetapi juga meliputi aspek yang bersifat konkret. Secara singkat, perkembangan adalah proses atau tahapan pertumbuhan ke arah yang lebih maju.
Menurut Neni Nurmayanti Husanah, Perubahan merupakan sesuatu yang unik karena perubahan - perubahan yang terjadi dalam berbagai kehidupan itu berbeda - beda dan tidak bisa disamakan, walaupun memmiliki beberapa persamaan dalam prosesnya. Sedangkan menurut Brian Clegg, Perubahan merupakan suatu kekuatan yang sangat hebat, yang dapat memotivasi. Lain lagi dengan A.B Susanto, menurutnya Perubahan adalah keniscayaan yang menyertai kehidupan, dapat terjadi dimana saja, kapan saja, dan menimpa siapa saja.
Dikutip dari Wikipedia, Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Sedangkan menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut:
- Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
- James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
- Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
- Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yangbekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, Perkembangan dan Perubahan Organisasi adalah suatu proses membesar atau meluasnya sebuah organisasi ke arah yang lebih baik.
2.2 Faktor – Faktor Penyebab Perubahan dan Perkembangan Organisasi
Faktor – faktor penyebab perubahan organisasi terdiri dari dua faktor, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
a. Faktor Intern adalah segala keseluruhan faktor yang ada di dalam organisasi dimana
faktor tersebut dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Faktor
Intern terdiri dari :
a. Faktor Intern adalah segala keseluruhan faktor yang ada di dalam organisasi dimana
faktor tersebut dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Faktor
Intern terdiri dari :
- Perubahan kebijakan lingkungan.
- Perubahan struktur organisasi.
- Volume kegiatan bertambah banyak.
- Sikap dan perilaku para anggota organisasi.
b, Faktor Ekstern adalah segala keseluruhan faktor yang ada di luar organisasi yang
dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Faktor ekstern diantaranya
terdiri dari :
1) Politik.
2) Hukum.
3) Kebudayaan.
4) Teknologi.
5) Sumber daya alam.
6) Kompetisi yang semakin tajam antar organisasi..
7) Perubahan lingkungan baik lingkungan fisik maupun sosial.
Dari faktor-faktor diatas sangatlah besar kemungkinan suatu organisasi dapat berubah, entah kearah yanglebih positif maupun sebaliknya.
2.3 Proses Perubahan dan Perkembangan Organisasi
Meskipun banyak sekali konsep - konsep mengenai pengembangan organisasi sekarang ini, yang mungkin akan saling tumpang tindih, barangkali definisi yang dikemukakan oleh Cummings (1996) akan membantu kita untuk dapat lebih memahami konsep pengembangan organisasi. Menurut Cummings (1989), pengembangan organisasi adalah suatu aplikasi konsep atau teori dengan menggunakan suatu sistem di mana konsep-konsep ilmu pengetahuan digunakan untuk mengembangkan organisasi secara terencana dan dengan menggunakan semua strategi yang dimiliki organisasi untuk meningkatkan efektivitas kinerja organisasi. Selanjutnya, Cummings (1989) juga menyatakan bahwa konsep (ilmu pengetahuan) di dalam pengembangan organisasi itu pada dasarnya merupakan faktor-faktor yang membedakan pengembangan organisasi dengan pendekatan lain dalam kaitannya dengan peningkatan kinerja organisasi.
Sementara itu Tyagi (2000) mengajukan pendapatnya, bahwa pengembangan organisasi sebagai suatu usaha yang terencana, sistematis, terorganisasikan, dan lebih bersifat kolaboratif antara prinsip pengetahuan tentang perilaku dan teori organisasi dipadukan dan diaplikasikan (integreated and aplicated) guna meningkatkan kualitas kehidupan organisasi yang tercermin pada peningkatan kesehatan dan vitalitas organisasi. Pendapat Tyagi ini hampir sama dengan pendapat pakar organisasi yang lebih dulu disebutkan, hanya Tyagi lebih memfokuskan pada hasil (outcome) dari OD, yaitu intensitas komunikasi internal organisasi yang meningkat, kompetensi dan harga diri anggota kelompok yang semakin baik, dan adanya pengakuan dari masyarakat bahwa organisasi tersebut telah semakin baik dalam kinerjanya.
Yang dimaksud dengan proses perubahan suatu organisasi adalah tata cara untuk mencapai perubahan organisasi yang lebih baik dan lebih berkembang. Langkah tersebut terdiri dari:
- Mengadakan Pengkajian : Dengan kita mengkaji ulang suatu sistem, kita dapat mengetahui apakah suatu organisasi tersbut dapat berjalan dengan baik atau tidak dengan memakai sistem yang lama. Jika tidak ada perubahan dalam organisasi tersebut kita dapat membuat suatu sistem yang lebih baik lagi. Perubahan yang terjadi di luar organisasi itu mencakup berbagai bidang, antara lain politik, ekonomi, teknologi, hukum, sosial budaya dan sebagainya. Perubahan tersebut mempunyai dampak terhadap organisasi, baik dampak yang bersifat negatif maupun positif. Dampak bersifat negatif apabila perubahan itu menjadi hambatan bagi kelancaran, perkembangan dan kemajuan organisasi. Dampak bersifat positif apabila perubahan itu dapat memperlancar kegiatan, perkembangan dan kemajuan organisasi atau dalam bentuk kesempatan-kesempatan baru yang tidak tersedia sebelumnya.
- Mengadakan Identifikasi : Yang perlu diidentifikasi adalah dampak perubahan perubahan yang terjadi dalam organisasi. Setiap faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan organisasi harus diteliti secara cermat sehingga jelas permasalahannya dan dapat dipecahkan dengan tepat.
- Menetapkan Perubahan : Sebelum langkah-langkah perubahan diambil, pimpinan organisasi harus yakin terlebih dahulu bahwa perubahan memang harus dilakukan, baik dalam rangka meningkatkan kemampuan organisasi maupun dalam rangka mempertahankan eksistensi serta pengembangan dan pertumbuhan organisasi selanjutnya.
- Menentukan Strategi : Apabila pimpinan organisasi yakin bahwa perubahan benar-benar harus dilakukan maka pemimpin organisasi harus segera menyusun strategi untuk mewujudkannya.
- Melakukan Evaluasi : Untuk mengetahui apakah hasil dari perubahan itu bersifat positif atau negatif, perlu dilakukan penilaian. Apabila hasil perubahan sesuai dengan harapan berarti berpengaruh postif terhadap organisasi, dan apabila sebaliknya berarti negatif.
2.4 Tujuan Perubahan dan Perkembangan Organisasi
Tujuan dari perubahan dan pengembangan organisasi ini adalah untuk meningkatkan suatu kehendak yang kita inginkan untuk mencapai sebuah tujuan yang jelas.
Macam-macam tujuan perubahan dan perkembangan organisasi, yaitu:
1. Untuk mempererat organisasi satu dengan organisasi yang lainnya.
2. Untuk meningkatkan mutu dari organisasi tersebut/organisasi yang telah dibuat.
3. Untuk meningkatkan peranan organisasi di masyarakat luas.
4. Untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat.
5. Untuk melakukan penyesuaian terhadap perubahan organisasi yang telah dibuat.
2.5 Dampak Perubahan dan Perkembangan Organisasi
Dampak perubahan dan pengembangan dalam organisasi dapat menjadi dampak yang positif jika tujuan dari suatu organisai dapat tercapai. Dampak terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Dampak Positif
Dampak yang memberi rasa nyaman kepada masyarakat karena telah mempercayai organisasi yang telah diikuti.
2. Dampak Negatif
Dampak negatif dari organisasi adalah dapat menimbulkan keresahan di masyarakat, dan berakibat keruntuhan dari organisasi tersebut yang pada akhirnya proses perkembangan organisasi tersebut menjadi gagal total.
Bab III
STUDY KASUS
3.1 Contoh Organisasi Yang Berdampak Negatif
Front Pembela Islam (FPI) adalah sebuah organisasi massa Islam bergaris keras yang berpusat di Jakarta. FPI dideklarasikan pada 17 Agustus 1998 di halaman Pondok Pesantren Al Um, Kampung Utan, Ciputat, di Selatan Jakarta oleh sejumlah Habib, Ulama, Mubaligh dan Aktivis Muslim dan disaksikan ratusan santri yang berasal dari daerah Jabotabek. Pendirian organisasi ini hanya empat bulan setelah Presiden Soeharto mundur dari jabatannya, karena pada saat pemerintahan orde baru presiden tidak mentoleransi tindakan ekstrimis dalam bentuk apapun. FPI pun berdiri dengan tujuan untuk menegakkan hukum Islam di negara sekuler.
Selain beberapa kelompok internal, yang disebut oleh FPI sebagai sayap juang, FPI memiliki kelompok Laskar Pembela Islam, kelompok paramiliter dari organisasi tersebut yang kontroversial karena melakukan aksi-aksi penertiban (sweeping) terhadap kegiatan - kegiatan yang dianggap maksiat atau bertentangan dengan syariat Islam terutama pada bulan Ramadan dan seringkali berujung pada kekerasan.
Organisasi ini terkenal dan kontroversial karena aksi - aksinya sejak tahun 1998. Rangkaian aksi yang berujung pada kekerasan sering diperlihatkan dalam media massa. Beberapa waktu yang lalu, organisasi massa Islam ini melakukan aksi unjuk rasa didepan gedung DPRD yang berakhir ricuh. Akibat aksi mereka ini, belasan anggota polisi luka - luka sedangkan 20 anggota FPI diamankan.
Dari contoh diatas, dapat dilihat bahwa organisasi yang awal berdirinya bertujuan untuk menegakkan hukum Islam berkembang menjadi organisasi yang di cap sebagai organisasi anarkis.
3.2 .Contoh Organisasi Yang Berdampak Positif
Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi diperkenalkan di Indonesia oleh Raden Arta Wiriaatmadja dari Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun 1896. Bekerja sama dengan E Sieburg, R. Arta Wiraatmadja mendirikan koperasi kredit sistem Riffeisen. Gerakan koperasi semakin meluas bersamaan dengan munculnya pergerakan nasional menentang penjajahan. Gerakan koperasi semakin meluas bersamaan dengan munculnya pergerakan nasional menentang penjajahan.
Berdirinya Boedi Oetomo, pada tahun 1908 mencoba memajukan koperasi rumah tangga ( koperasi konsumsi ). Serikat Islam pada tahun 1913 membantu memajukan koperasi dengan bantuan modal dan mendirikan Toko Koperasi. Pada tahun 1927, usaha koperasi dilanjutkan oleh Indonesische Studie Club yang kemudian menjadi Persatuan Bangsa Indonesia ( PBI ) di Surabaya. Partai Nasional Indonesia ( PNI ) di dalam kongresnya di Jakarta berusaha menggelorakan semangat operasi sehingga kongres ini sering juga disebut “ kongres koperasi ”. Tujuan nya untuk membantu para anggotanya agar tidak terjerat dengan rentenir.
Setelah Indonesia merdeka semangat mendirikan koperasi bangkit kembali. Pemerintah mendukung penuh atas pendirian koperasi, khususnya melalui UUD 1945, pasal 33 ayat 1 pada tanggal 12 Juli 1947. Hingga saat ini koperasi cukup berkembang pesat dan banyak membantu perekonomian masyarakat khususnya kalangan menengah kebawah.
Dari contoh diatas, dapat disimpulkan bahwa sebuah organisasi jika tetap teguh pada jalurnya dapat berkembang dan membantu masyarakat dalam berbagai bidang khususnya bidang ekonomi.
Bab IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, setiap organisasi ingin berubah dan berkembang menjadi lebih besar dan lebih baik lagi. Namun pada kenyataannya, tidak dapat dipungkuri bahwa ada beberapa organisasi yang pada saat mereka sudah berkembang, mereka melenceng dari apa yang mereka rencanakan pada awal pembentukan organisasi tersebut tersebut.
4.2 Saran
Setiap organisasi pasti memiliki tujuan dibalik pembentukan organisasi tersebut. Ada yang bertujuan untuk menegakkan hukum, ada yang bertujuan untuk membangun silaturahmi, ada pula yang dibentuk untuk bertujuan anarkis. Maka dari itu, kita sebagai anggota masyarakat harus menjadi benteng untuk organisasi anarkis tersebut agar tidak berkembang dan memperluas jaringannya.
DAFTAR PUSTAKA
· http://yupur66.blogspot.com/2013/03/pengembangan-organisasi_8688.html
· http://kahfiehudson.wordpress.com/2011/12/18/pengembangan-organisasi/
· http://nandacacingan.blogspot.com/2012/10/makalah-perubahan-dan-perkembangan.html
· http://boycharotz1st.blogspot.com/2013/01/perubahan-dan-perkembangan-organisasi.htm
· http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi
· http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi
· http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2013/12/18/perkembangan-koperasi-dan-ukm
di-indonesia-617617.html
· http://wennyekaputri.wordpress.com/2013/10/13/sejarah-perkembangan-koperasi-di-dunia
di-indonesia-2/
· http://www.alwanku.com/2013/02/definisi-perkembangan-menurut-para-ahli.html
· http://masfiifauzii02.blogspot.com/2013/05/pengertian-perubahan-dan-perkembangan_3.html
Langganan:
Postingan (Atom)