Rabu, 02 November 2016

Minggu, 19 Juni 2016

Jurnal Internasional dan Lokal

TUGAS MANAJEMEN
LAYANAN SISTEM INFORMASI #

Jurnal (Internasional)
The IT Service Management according to the ITIL framework applied
 to the enterprise value chain
Abdelaali Himi , Samir Bahsani and Alami Semma
Department of Mathematics and Computer Science, Faculty of Science and Techniques, Hassan University Settat, Morocco

Analisis Jurnal :

Dasar keterampilan ITIL telah menghasilkan
manajemen yang baik praktek untuk departemen TI yang telah berkontribusi
meningkatkan layanan yang diberikan oleh entitas komputasi untuk klien mereka.
Untuk menentukan ITIL , salah satu harus
memposisikan diri dalam konteks perbaikan terus-menerus dari layanan dan
rujukan persyaratan mengenai klien baik internal & eksternal . '
Konsentrasi ITs upaya pada nilai pelanggan akan berkontribusi pada keselarasan

strategis layanan TI dengan perusahaan bisnis.
Keterampilan ITIL telah dirancang untuk memenuhi kebutuhan untukpenataan proses manajemen layanan TI .
filsafat telah membawa hasil yang baik dalam hal ITmanajemen dan peningkatan pelayanan .
Desain ini repositori juga memenuhi kebutuhan fungsional bisnis mereka terstruktur dengan rantai nilai seperti yang didefinisikan oleh penulis pengelolaan.
Pendekatan yang diusulkan dan analogi telah membantu mengembangkan proses yang ditentukan oleh ITIL dan menerapkannya untuk link dalam struktur rantai nilai .


Jurnal (Lokal)

KERANGKA PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK SERVICE DESK SEBAGAI REKOMENDASI IMPLEMENTASI IT SERVICE MANAGEMENT (ITSM) (Studi Kasus: UP2TI Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro)
Oleh :
 Indra Waspada, S.T, M.TI, Nurdin Bahtiar, SSi, MT, Ragil Saputra, S.Si, M.Cs, Muhammad Hafiizh


Analisis Jurnal :

Alasan penerapan service management menurut ITIL adalah untuk mengarahkan organisasi IT service provider, yaitu “untuk mencapai efisiensi dan efektivitas IT sembari meningkatkan kualitas service terhadap bisnis sesuai biaya yang disediakan
Dua vendor yang paling mengakomodir kebutuhan-kebutuhan terkait fungsi help desk bagi UP2TI adalah Request Tracker (RT) dan Open Ticket Request System (OTRS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa RT unggul dalam hal kesederhanaan, namun hal ini juga menjadi kekurangannya karena fitur yang disediakan lebih sedikit. Sedangkan OTRS memiliki keunggulan pada kelengkapan modul serta fitur-fiturnya. OTRS sesuai untuk sistem yang kompleks dan membutuhkan kehandalan tinggi. Terlebih lagi OTRS telah “ITIL V3 compliant” sehingga akan memudahkan bagi organisasi yang memiliki rencana untuk mengimplementasikan ITSM dalam organisasi TI nya

LINK Jurnal :

http://ejournal.himsya.ac.id/index.php/HIMSYATECH/article/download/55/50
DEMAND MANAGEMENT, SERVICE PORTOFOLIO MANAJEMEN, MANAGEMENT COORDINATION DESIGN, MANAGEMENT CATALOGUE DESIGN
TUGAS KELOMPOK
MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI#








Disusun oleh :
10114912                    Alwan Fadlurohman
10114982                    Ana Yulianty
11114110                    Andre Farizzal
11114371                    Annisa Hernanda F
11114506                    Ardin Monang B






2KA15. FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA 2015/2016
BAB I
PEMBAHASAN

1.1     Demand Management
1.1.1           Pengertian demand management
Demand management adala suatu fungsi untuk mengetahui semua kebutuhan produk dan jasa dari pelanggan. Dengan adanya hubungan antara aktifitas bisnis dengan pemanfaatan sumber daya IT, makan tantangan bagi kita adalah dengan mempertahankan hubungan anatara kedua nya dengan baik. Hal ini bertujuan agar dalam prosesnya kebutuhan yang akan direncanakan dapat terealisasi dan memprioritaskan kebutuhan apabila terjadi kekurangan supply baik material maupun sumberdaya.
Dengan adanya demand management maka kita dapat memprediksi semua pengaruh yang mungkin dapat terjadi di kemudian hari, kita juga dapat merencanakan besar biaya yang akan kita gunakan dengan lebih efektif.

1.1.2           Usaha untuk mengurangi permintaan pelanggan
Sesuai dengan aktifitas bisnis yang terjadi, penawaran atau permintaan seringkali berfluktuasi. Saat ini bias saja bisnis yang anda jalankan itu ramai, akan tetapi ada kala nya bisnis anda akan mengalami penurunan permintaan akibat dari berbagai factor yang mempengaruhi nya. Dengan adanya hal tersebut maka, kita harus menggunakan suatu strategi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Strategi ini dapat membantu kita berupaya untuk mempertahankan bisnis yang sedang kita jalani sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan misalnya bangkrut. Berikut adalah upaya-upaya yang dapat kita lakukan untuk menyesuaikan atau mengurangi kapasitas pelayanan dengan  tingkat permintaan yang berfluktuasi.

1.   Menggunakan karyawan paruh waktu
Karyawan paruh waktu biasanya banyak dipekerjakan selama periode sibuk. Dimana strategi ini banyak diterapkan karena dianggap pekerjaan yang dibutuhkan pada periode tersebut tidak terlalu membutuhkan keterampilan khusus.
Misalnya saja, sebuah toko pakaian wanita mempekerjakan karyawan paruh waktu ketika menjelang perayaan Idul Fitri atau Hari Natal tiba.


2.   Menyewa fasilitas dan peralatan tambahan
Untuk menekan angka biaya yang tidak perlu maka, perusahaan dapat menyewa peralatan atau fasilitas tambahan yang dipergunakan selama periode sibuk. Karena biasanya ketika sedang memasuki periode biasa atau sepi, fasilitas-fasilitas ini biasanya tidak terlalu terpakai. Sehingga apabila perusahaan membeli hanya akan melakukan pemborosan.

3.   Meningkatkan harga di periode sibuk
Pada periode sibuk maka permintaan akan naik, sehingga perusahaan akan menaikkan harga ketika periode tersebut. Hal ini dilakukan agar ketika periode tersebut berakhir, maka  uang kas perusahaan tidak akan korup karna sudah tertutupi pada perolehan yang telah didapatkan pada periode sibuk.
Misalnya, sebuah hotel menaikkan biaya sewa ketika weekend,hari libur dan hari-hari besar umat beragama serta menurunkan biaya ketika hari biasa atau weekdays
.
1.1.3           Keuntungan dari manajemen permintaan
Manajemen permintaan akan menjaring segala bentuk infomasi yang berkaitan dengan peramalan, input pemesanan, janji pemesanan, dan lain sebagainya. Sehingga dapat diperoleh berbagai keuntungan dari adanya manajemen permintaan ini. Misalnya saja:
1.   Perusahaan dapat memperoleh ramalan atau perkiraan mengenai independent demand yang bersifat tidak pasti
2.   Dapat memprediksi besaran biaya secara lebih efektif
3.   Penggunaan terhadap biaya-biaya yang dianggap tidak perlu juga dapat dikontrol dengan baik
4.   Bisnis yang dijalankan akan memiliki sedikit kemungkinan untuk mengalami kebankrutan

1.1.4           Keterkaitan dengan proses manajemen pelayanan lainnya
Management permintaan adalah penyumbang dari ketersediaan proses management lainnya, hal ini dikarenakan manajemen permintaan dapat membantu untuk memahami karakteristik dari perngaruh fluktuasi permintaan terhadap proses pelayanan lainnya. Berikut adalah beberapa proses manajemen pelayanan lain nya yang memiliki keterkaitan dengan manajemen permintaan


1.   Service portfolio management, service catalogue management
     Kondisi grafik permintaan dan profile pengguna dapat mendorong upaya pengingkatan pelayanan yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan dalam bisnis tersebut.

2.   Financial management
     Dengan adanya demand managemen dapat meningkatkan keuntan dan mengurangi biaya yang tidak perlu ketika berada dikondisi puncak.

1.2      Service Portofolio Management
1.2.1        Pengertian Service Portofolio Management
Service Portofolio Management adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk memutuskan bagaimana strategi perusahaan untuk melayani customer atau pelanggan, untuk mengukur dan mengevaluasi scenario investasi yang obyektif.

1.2.2        Tujuan Service Portofolio Management
Tujuan pelayanan management ( spm ) portofolio adalah memastikan keputusan untuk berinvestasi di dalamnya layanan yang suara dan lebih sejajar dengan yang dari bisnis kebutuhan dan prioritas

1.2.3        Komponen Service Portofolio Management
Portofolio pelayanan yang mengandung informasi tentang layanan yang di seluruh sistem, memberikan informasi mengenai status layanan ketika mereka bergerak dari konsep persyaratan spesifikasi melalui, persetujuan, desain, transisi ke dalam hidup operasi dan pensiun pribadi yang akhirnya akan menjadi .Informasi yang akan digelar pada tiap jasa berkembang dan mengubah ketika ia memandu melalui system.
Pada saat layanan siap untuk pengiriman operasional, penuh isi portofolio layanan harus meliputi:
·      Nama layanan
·      Deskripsi pelayanan
·      Status pelayanan
·      Klasifikasi dan criticality pelayanan
·      Aplikasi digunakan
·      Data skema data dan / atau digunakan
·      Proses bisnis yang didukung
·      Pemilik bisnis
·      Pengguna bisnis
·      Pemilik IT
·      ingkat layanan garansi , sla dan slr referensi
·      jasa dukungan
·      Sumber daya mendukung
·      Layanan tergantung
·      Mendukung olas , kontrak dan perjanjian
·      Biaya pelayanan
·      Biaya layanan (bila berlaku)
·      Pendapatan pelayanan (bilaberlaku)
·      Pengukuran layanan

Dalam rangka untuk mengelola dan memahami informasi , pelayanan secara konseptual portofolio dipisahkan , dan sering secara fisik , menjadi tiga terpisah komponen, yaitu :
·        Pelayanan pipa , yang meliputi layanan yang belum pindah ke dalam operasi
·   Layanan pensiun , yang mencakup informasi tentang layanan yang telah diambil dari operasional penggunaan dan yang dianggap nilai untuk mempertahankan informasi tentang mereka.

Di antara keduanya adalah pelayanan yang operasional dan mengirim ke pelanggan . Layanan tersebut ditutup oleh layanan katalog.

1.2.4        Keterkaitan dengan proses manajemen pelayanan lainnya
Pentingnya seluruh siklus hidup untuk semua proses, mengartikan bahwa portofolio layanan digambarkan sebagai tulang yang menghubungkan siklus hidup yang berbeda tahap menajadi satu kesatuan yang saling terhubung satu dengan yang lainnya. Berikut adalah beberapa proses yang beketerkaitan denga Portofolio Service Management:

1.      Business relationship management
Manajemen layanan portofolio  adalah sistem manajemen kritis pendukung jalan penyedia layanan TI bekerja sama dengan bisnis untuk memastikan bahwa IT menambah nilai optimum . Mengelola portofolio layanan membutuhkan kerjasama penuh dengan bisnis dan ini berarti keterlibatan dari manajemen hubungan bisnis

2.      Manajemen Keuangan
Salah satu hubungan kunci untuk manajemen layanan  portofolio dengan pengelolaan  keuangan. Kontribusi dari pengelolaan keuangan yang bersangkutan dengan pengembangan kasus bisnis , penilaian peluang investasi , perbandingan evaluasi pilihan layanan yang berbeda , evaluasi risiko keuangan dan penentuan nilai layanan . Semua ini adalah pusat untuk keputusan tentang apa yang harus dimasukkan dalam portofolio layanan atau dihapus dari itu .
Manajemen keuangan juga bertanggung jawab untuk memastikan dana yang tersedia untuk mendukung pemberian layanan portofolio dan untuk memastikan agar alokasi anggaran sejalan dengan ini .
3.      Manajemen layanan katalog
Sejak layanan portofolio meliputi layanan katalog perlu dilakukan intensitas hubungan portofolio dari peserta manajemen layanan dan manajemen layanan katalog .Informasi yang baik dalam unsur unsur portofolio layanan harus konsisten
4.      Supplier management
Pengelolaan pemasok jasa dukungan dan memastikan bahwa semua mereka rincian dan hubungan tidak akurat tercermin dalam pelayanan dan portofolio portofolio yang pelayanan ini konsisten dengan penyedia sistem informasi pengelolaan dan kontrak.Manajemen akan menarik pada informasi yang diperoleh pemasok dalam pelayanan sebagai dasar portofolio untuk perundingan dalam hal kontrak.


1.3      Management design coordination
1.3.1              Pengertian Management design coordination
Manajemen desain mengintegrasikan ilmu manajemen dan ilmu desain, yang berarti bahwa manajemen desain merupakan disiplin ilmu yang memfokuskan pada sumber daya dan kegiatan desain suatu perusahaan. Manajemen desain menerapkan proyek, desain, strategi dan teknik rantai pasokan untuk mengendalikan proses kreatif, mendukung budaya kreatifitas dan membangun desain dan struktur organisasi.

1.3.2              Tujuan Management design coordination
Tujuan dari koordinasi desain untuk memastikan bahwa semua kegiatan desain konsisten dan terkoordinasi. Ini termasuk karya desain yang termasuk dalam perubahan, proyek dan dukungan kerja juga pemasok aktivitas. Ruang lingkup dari koordinasi desain adalah semua pelayanan kegiatan desain Sebagai tambahan, koordinasi desain memiliki tujuan:
·         Merencanakan dan mengkoordinasikan sumber dan kemampuan yang diperlukan
·         Memproduksi paket desain layanan
·         Mengatur kualitas kriteria
·         Memastikan bahwa model layanan dan solusi pasti ke strategis, arsitektur dan kebutuhan tata kelola


1.3.3              Kegiatan-kegiatan dari Management design coordination
Terdapat banyak kegiatan yang ada dalam manajemen desain, berikut adalah kegiatan penting dari manajemen desain:
1.       Tata kelola dan pemantauan untuk memastikan kerelevanan kebutuhan bisnis diakui dan tergabung dalah kegiatan layanan desain
2.       Prediksi dan perencanaan pemanfaatan dari kemampuan dan sumber yang dibutuhkan untuk kegiatan layanan desain
3.       Pelacakan kemampuan dan pemanfaatan sumber terhadap rencana dari kegiatan layanan desain
4.       Pengelolaan resiko dan masalah desain
5.       Hubugan dekat dengan wilayah proyek dan desainer perubahan sepanjang kegiatan layanan desain untuk memastikan kekonsistensian.


1.3.4              Keterkaitan dengan proses manajemen pelayanan lainnya
Koordinasi desain menarik kegiatan yang berada di dalam layanan desain. Koordinasi desain melakukan peran yang sama yang dilakukan oleh perencanaan transisi dan dukungan dengan fase transisi layanan dari siklus layanan ITIL.

Ada juga hubungan yang kuat untuk kegiatan proyek manajemen. Koordinasi desain berada dalam posisi untuk menyediakan proyek dengan pedoman, standar, dan kebijakan untuk menghubungkan kepada layanan desain dan memerhatikan kepatuhan pada pedoman, standar, dan kebijakan sepanjang masa aktif proyek. Koordinasi desain membantu untuk memastikan bahwa proyek disampaikan seperti apa yang kita butuh dan harapkan dan semua area bekerja sama dengan tujuan yang sama.

1.4      Management Service Catalogue
1.4.1        Pengertian  Management Service Catalogue
Penyedia basis data yang difokuskan pengguna manajemen sebagai pengantar layanan IT. Manajemen katalog layanan memiliki 2 elemen, yaitu desain awal dan perkembangan katalog layanan. Ini adalah isi dan struktur hubungan dengan portofolio layanan. Manajemen yang sedang berjalan mengatur informasi dalam katalog untuk menjaga agar tetap update untuk menyesuaikan dengan kondisi bisnis.

1.4.2        Tujuan Management Service Catalogue
Untuk menyediakan satu, sumber informasi yang konsisten atas seluruh layanan yang disetujui dan memastikan bahwa katalog layanan tersebut secara luas tersedia untuk siapa saja yang diizinkan untuk mengaksesnya.

1.4.3        Keterkaitan dengan proses manajemen pelayanan lainnya
1.      Service portfolio management
Katalog layanan adalah kegiatan portofolio layanan yang mengandung informasi tentang layanan terbaru IT atau siap untuk pindah transisi

2.      Fancial management
Katalog manajemen menyediakan manajemen keuangan dengan informasi yang diinginkan dalam permodelan permintaan layanan, pembuatan keputusan dan aturan yang tidak  hanya tersedia untuk perbaikan anggaran dan rencana.




DAFTAR PUSTAKA

1.  http://noorvika.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/47150/BukuUtama-+ITServiceManagement.pdf
2.   www.ayopreneur.com/penjualan-dan-pemasaran/strategi-mengatasi-fluktuasi-permintaan-konsumen
3.  http://Sistemterintegrasi.blogspot.co.id/2009/02/demand-management.html?m=1
4.   http://Gerradoke.blogspot.co.id/2010/05/manajemen-permintaan.html?m=1
5.    http://wedangtomat.blogspot.co.id/2011/09/manajemen-desain.html?m=1

6.   http://pasca.undip.ac.id/id/wp-content/uploads/2015/05/information-Technology-Service-Management

Selasa, 15 Maret 2016

Pengertian Service Management, service lifecycle, The Processes and function, measurement, metrics dan deming cycle

  •  .Definisi ITSM
    Service management atau yang lebih  dikenal dengan IT Service Management (ITSM) merupakan sebuah konsep manajemen yang memberikan layanan informasi dengan memanfaatkan kecanggihan IT untuk memberikan informasi yang berkualitas sebagai bentuk pelayanan kepada para pelanggan.
  • Service Management 
           dalam konteks manufaktur , diintegrasikan ke manajemen rantai pasokan sebagai persimpangan antara penjualan aktual dan sudut pandang pelanggan . Tujuan dari manajemen pelayanan kinerja tinggi adalah untuk mengoptimalkan rantai pasokan layanan intensif , yang biasanya lebih kompleks daripada rantai pasokan barang jadi yang khas . Kebanyakan rantai pasokan layanan intensif memerlukan persediaan yang lebih besar dan integrasi yang lebih kuat dengan layanan lapangan dan pihak ketiga . Mereka juga harus mengakomodasi permintaan konsisten dan tidak pasti dengan mendirikan informasi dan produk yang lebih maju arus . Selain itu , semua proses harus dikoordinasikan di berbagai lokasi layanan dengan sejumlah besar bagian dan beberapa tingkatan dalam rantai pasokan .
  •   Service Lifeclcye 
           The Lifecycle Phases
 Service lifecycle terdiri dari tiga fase aktif dan satu lapisan dasar yang beroperasi di seluruh semua tahapan lainnya . Yaitu :

  • The Plan Phase.
  • The Deliver Phase.
  • The Operate Phase.
  • The Manage Layer.
Cc543217.image1(en-us,TechNet.10).gif


            Rencana Tahap umumnya fase awal. Tujuan dari fase ini adalah untuk merencanakan dan mengoptimalkan strategi layanan TI untuk mendukung tujuan bisnis dan tujuan.
    Deliver Tahap datang berikutnya. Tujuan dari fase ini adalah untuk memastikan bahwa layanan TI yang dikembangkan secara efektif, dikerahkan berhasil, dan siap untuk Operasi.
    Berikutnya adalah Mengoperasikan Tahap. Tujuan dari fase ini adalah untuk memastikan bahwa layanan TI dioperasikan, dipelihara, dan didukung dengan cara yang memenuhi kebutuhan bisnis dan harapan.
    Kelola Layer adalah dasar dari siklus hidup layanan TI. Tujuannya adalah untuk memberikan prinsip-prinsip operasi dan praktik terbaik untuk memastikan bahwa investasi di IT memberikan nilai bisnis yang diharapkan pada tingkat risiko yang dapat diterima. Fase ini berkaitan dengan tata kelola TI, risiko, kepatuhan, peran dan tanggung jawab, manajemen perubahan, dan konfigurasi. Proses dalam fase ini berlangsung selama semua fase siklus hidup.

  •    The Processes And Function
             Menurut definisi, " Function " adalah sebuah entitas organisasi , biasanya ditandai dengan area khusus pengetahuan atau pengalaman . Contoh akan menjadi tim operasi lingkungan SAP , departemen pengembangan perangkat lunak , atau - untuk nama Fungsi luar organisasi TI - a ( SDM) departemen Sumber Daya Manusia .

" Processes " , sebaliknya , adalah kelompok kegiatan yang menghasilkan hasil yang didefinisikan , seperti proses Manajemen Insiden .

Beberapa Fungsi mungkin memiliki bagian dalam Proses sebuah ( Dinas meja dan tim operasi SAP mungkin baik harus melakukan kegiatan dalam proses Manajemen Insiden ) .

Banyak kebingungan berasal dari kenyataan bahwa di dunia nyata sering ada " Function " dan " Proses " dengan nama yang sama : Misalnya , tim Manajemen Fasilitas ( " processes " ) akan melakukan serangkaian kegiatan fasilitas terkait , yang sebagai keseluruhan disebut proses Fasilitas Manajemen .

  • Deming Cycle
          W. Edwards Deming di tahun 1950 mengusulkan bahwa proses bisnis harus dianalisis dan diukur untuk mengidentifikasi sumber dari variasi yang menyebabkan produk untuk menyimpang dari kebutuhan pelanggan . Dia merekomendasikan bahwa proses bisnis ditempatkan dalam umpan balik terus menerus sehingga manajer dapat mengidentifikasi dan mengubah bagian dari proses yang perlu perbaikan . Sebagai guru , Deming menciptakan ( bukan disederhanakan ) diagram untuk menggambarkan proses yang berkesinambungan ini , umumnya dikenal sebagai siklus PDCA untuk Plan, Do , Check, Act * :

    PLAN : Desain atau merevisi komponen proses bisnis untuk meningkatkan hasil
    DO : Melaksanakan rencana dan mengukur kinerjanya
    CHECK  : Menilai pengukuran dan melaporkan hasilnya kepada pengambil keputusan
    ACT : Tentukan perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan proses

siklus PDCA Deming dapat digambarkan sebagai berikut :

 Plan-Do-Check-Act


  • Measurement
         Tidak ada satupun aktifitas di dunia ini yang bisa dipisahkan dari kegiatan pengukuran. Keberhasilan suatu program dapat diketahui melalui suatu pengukuran. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak bisa lepas dari kegiatan pengukuran. Penelitian-penelitian yang dilakukan dalam semua bidang selalu melibatkan kegiatan pengukuran, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Oleh karena itu, pengukuran memegang peranan penting, baik untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maupun untuk penyajian informasi bagi pembuat kebijakan.


Pada dasarnya pengukuran merupakan kegiatan penentuan angka bagi suatu objek secara sistematik. Penentuan angka ini merupakan usaha untuk menggambarkan karakteristik suatu objek. Kemampuan seseorang dalam bidang tertentu dinyatakan dengan angka. Dalam menentukan karakteristik individu, pengukuran yang dilakukan harus sedapat mungkin mengandung kesalahan yang kecil. Kesalahan yang terjadi pada pengukuran ilmu-ilmu alam lebih sederhana dibandingkan dengan kesalahan pengukuran pada ilmu-ilmu sosial.

  • Metrics
         statistik yang dirancang untuk mengukur aspek- aspek tertentu dari kinerja organisasi sehingga manajemen yang baik dapat memantau, mengendalikan, dan mengambil tindakan korektif. Mantra dasar Anda tidak bisa mengelola apa yang Anda tidak mengukur. Kinerja bisnis perangkat lunak manajemen banyak tersedia untuk membantu dengan tugas pengukuran rutin. Secara historis, metrik kinerja terfokus pada kepentingan pemilik, dan karenanya kinerja keuangan organisasi. Selama dua dekade terakhir, yang fokus sempit telah diperluas untuk mencakup non-keuangan metrik.
Kinerja keuangan dilacak menggunakan baterai item baris individu yang dilaporkan dalam tiga laporan keuangan utama – keuntungan dan kerugian, neraca, dan laporan arus kas. Baris ini meliputi penjualan, harga pokok penjualan, beban pajak, laba setelah pajak, total aset, belanja modal, dan arus kas dari operasi. Item baris keuangan yang digunakan untuk menghitung litani rasio keuangan.
Analisis rasio keuangan adalah topik standar yang tercakup dalam berbagai program akuntansi dan manajemen sarjana serta teknik inti untuk analisis investasi. Bidang-bidang utama yang dicakup oleh rasio keuangan meliputi profitabilitas penjualan, efisiensi biaya, kekuatan aliran kas, struktur modal yang digunakan, dan profitabilitas dari modal yang. Selain manajemen, penonton utama untuk metrik ini adalah pemegang saham, pemilik perusahaan.

Source : Google

Rabu, 20 Januari 2016

PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas izin-Nya kami dapat menyelesaikan makalah “PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI”. Makalah ini berisikan tentang faktor dan proses berubah dan berkembangnya sebuah organisasi. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang perkembangan organisasi.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam menyusun makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati kita semua.





Depok, 20 januari  2016


Penulis





DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii

Bab I PENDAHULUAN
1.1.   Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2.   Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
1.3.   Tujuan dan Manfaat .................................................................................................. 2 
1.4.    Pembatasan Masalah ................................................................................................ 2

Bab II ISI
2.1.   Definisi Perubahan dan Perkembangan Organisasi .................................................. 3
2.2.   Faktor – Faktor Penyebab Perubahan dan Perkembangan Organisasi ...................... 4
2.3.   Proses Perubahan dan Perkembangan Organisasi ..................................................... 5
2.4.   Tujuan Perubahan dan Perkembangan Organisasi .................................................... 7
2.5.   Dampak Perubahan dan Perkembangan Organisasi .................................................. 8
Bab III STUDY KASUS
3.1.    Contoh Organisasi Yang Berdampak Negatif ........................................................... 9 
3.2.    Contoh Organisasi Yang Berdampak Positif ........................................................... 10

Bab III PENUTUP
4.1  Kesimpulan ................................................................................................................. 11
4.2  Saran ........................................................................................................................... 11
Daftar Pustaka           



BAB I
PENDAHULUAN

1.1            Latar Belakang

Seiring berjalannya waktu, perubahan dan perkembangan zaman dari masa ke masa mengalami kemajuan yang cukup pesat . Tidak dipungkiri jika berbagai perubahan besar sering terjadi. Perubahan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor positive yang mendukung organisasi tersebut menjadi maju atau pun faktor negative yang membuat organisasi tersebut mundur.

Di dalam suatu komunitas, ada yang disebut dengan organisasi. Tujuan dibuatnya organisasi adalah supaya komunitas tersebut mempunyai tujuan dan dapat membawa dampak positif pada masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan perubahan secara berkala, yang mengacu kepada perubahan dan perkembangan organisasi. Hal ini diperlukan agar organisasi tersebut tidak melenceng dari tujuan awal atau yang lebih buruknya lagi, membawa dampak negatif pada masyarakat.

Karena menyangkut perubahan sikap, persepsi, perilaku dan harapan semua anggota organisasi. Pengembangan organisasi di definisikan sebagai upaya pimpinan yang terencana dalam meningkatkan efektivitas organisasi, dengan menggunakan cara interfensi (oleh pihak ketiga) yang didasarkan pada pendekatan perilaku manusia. Dengan kata lain penerapan pengembangan organisasi dalam organisasi dilakukan dengan bantuan konsultan ahli, sistematis, dan harus didukung oleh pimpinan.




1.2            Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah ini adalah :
                  A.   Definisi perubahan dan pengembangan organisasi
                  B.  Hal-hal untuk mengembangkan organisasi secara garis besar
                  C.   Proses pengembangan organisasi
                  D.   Tujuan perubahan dan pengembangan suatu organasasi
                  E.   Dampak pengembangan organisasi


1.3            Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk :
  1. Memenuhi tugas mata kuliah Teori Organisasi Umum yang diberikan Dosen: Ibu Ira Phajar Lestari, SE, MM. sebagai pelengkap nilai kami.
  2. Sebagai  penambah  pengetahuan  tentang  perkembangan dan perubahan organisasi.


1.4           Pembatasan Masalah

Karena pembahasan dari Perkembangan dan Perubahan Organisasi amat luas, maka kami membatasipermasalahan yang akan dibahas pada makalah ini yaitu : 
  • Penjelasan mengenai Perkembangan dan Perubahan Organisasi.
  • Kasus  yang  diambil  dari  berita  terkini  tentang  Perkembangan dan Perubahan Organisasi.




    BAB II
    PEMBAHASAN
    2.1            Definisi Perubahan dan Perkembangan Organisasi

    Terdapat bermacam – macam definisi dari perkembangan dan perubahan organisasi menurut para ahli. Namun sebelum membahas definisi perkembangan dan perubahan organisasi, ada baiknya kita mengetahui arti dari perkembangan, perubahan dan organisasi itu sendiri.

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perkembangan adalah perihal berkembang. Selanjutnya, kata berkembang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ini berarti mekar terbuka atau membentang; menjadi besar, luas, dan banyak, serta menjadi bertambah sempurna dalam hal kepribadian, pikiran, pengetahuan, dan sebagainya. Dengan demikian, kata "berkembang" tidak saja meliputi aspek yang berarti abstrak seperti pikiran dan pengetahuan, tetapi juga meliputi aspek yang bersifat konkretSecara singkat, perkembangan adalah proses atau tahapan pertumbuhan ke arah yang lebih maju.

     Menurut Neni  Nurmayanti  Husanah, Perubahan  merupakan  sesuatu  yang  unik  karena  perubahan - perubahan yang terjadi  dalam  berbagai  kehidupan  itu  berbeda - beda  dan  tidak  bisa disamakan, walaupun memmiliki  beberapa  persamaan  dalam  prosesnya. Sedangkan menurut Brian  Clegg, Perubahan  merupakan suatu  kekuatan  yang  sangat  hebat,  yang  dapat memotivasi. Lain lagi dengan A.B  Susanto, menurutnya Perubahan  adalah  keniscayaan  yang  menyertai  kehidupan,  dapat  terjadi dimana saja,  kapan  saja,  dan menimpa  siapa saja.

    Dikutip dari Wikipedia, Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Sedangkan menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut:
    • Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
    • James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. 
    • Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
    • Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yangbekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

    Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, Perkembangan dan Perubahan Organisasi adalah suatu proses membesar atau meluasnya sebuah organisasi ke arah yang lebih baik.



    2.2           Faktor  Faktor Penyebab Perubahan dan Perkembangan Organisasi

    Faktor – faktor penyebab perubahan organisasi terdiri dari dua faktor, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. 

               a. Faktor Intern adalah segala keseluruhan faktor yang ada di dalam organisasi dimana
                   faktor  tersebut dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Faktor
                   Intern terdiri dari :
    1. Perubahan  kebijakan  lingkungan.
    2. Perubahan struktur organisasi. 
    3. Volume  kegiatan  bertambah  banyak. 
    4. Sikap  dan  perilaku  para  anggota  organisasi.
    b, Faktor Ekstern adalah segala  keseluruhan  faktor  yang  ada  di  luar  organisasi yang
        dapat mempengaruhi organisasi  dan  kegiatan  organisasi. Faktor ekstern diantaranya
        terdiri dari :
         1)             Politik.
         2)             Hukum.
         3)             Kebudayaan.
         4)             Teknologi.
         5)             Sumber  daya  alam.
         6)             Kompetisi  yang  semakin  tajam  antar  organisasi..
         7)             Perubahan  lingkungan  baik  lingkungan  fisik  maupun  sosial.

    Dari faktor-faktor diatas sangatlah besar kemungkinan suatu organisasi dapat berubah, entah kearah yanglebih positif maupun sebaliknya.



    2.3           Proses Perubahan dan Perkembangan Organisasi

    Meskipun banyak sekali konsep - konsep mengenai pengembangan organisasi sekarang ini, yang mungkin akan saling tumpang tindih, barangkali definisi yang dikemukakan oleh Cummings (1996) akan membantu kita untuk dapat lebih memahami konsep pengembangan organisasi. Menurut Cummings (1989), pengembangan organisasi adalah suatu aplikasi konsep atau teori dengan menggunakan suatu sistem di mana konsep-konsep ilmu pengetahuan digunakan untuk mengembangkan organisasi secara terencana dan dengan menggunakan semua strategi yang dimiliki organisasi untuk meningkatkan efektivitas kinerja organisasi. Selanjutnya, Cummings (1989) juga menyatakan bahwa konsep (ilmu pengetahuan) di dalam pengembangan organisasi itu pada dasarnya merupakan faktor-faktor yang membedakan pengembangan organisasi dengan pendekatan lain dalam kaitannya dengan peningkatan kinerja organisasi.

    Sementara itu Tyagi (2000) mengajukan pendapatnya, bahwa pengembangan organisasi sebagai suatu usaha yang terencana, sistematis, terorganisasikan, dan lebih bersifat kolaboratif antara prinsip pengetahuan tentang perilaku dan teori organisasi dipadukan dan diaplikasikan (integreated and aplicated) guna meningkatkan kualitas kehidupan organisasi yang tercermin pada peningkatan kesehatan dan vitalitas organisasi. Pendapat Tyagi ini hampir sama dengan pendapat pakar organisasi yang lebih dulu disebutkan, hanya Tyagi lebih memfokuskan pada hasil (outcome) dari OD, yaitu intensitas komunikasi internal organisasi yang meningkat, kompetensi dan harga diri anggota kelompok yang semakin baik, dan adanya pengakuan dari masyarakat bahwa organisasi tersebut telah semakin baik dalam kinerjanya.

    Yang dimaksud dengan proses perubahan suatu organisasi adalah tata cara untuk mencapai perubahan organisasi yang lebih baik dan lebih berkembang. Langkah tersebut terdiri dari:
    1. Mengadakan Pengkajian : Dengan kita mengkaji ulang suatu sistem, kita dapat mengetahui apakah suatu organisasi tersbut dapat berjalan dengan baik atau tidak dengan memakai sistem yang lama. Jika tidak ada perubahan dalam organisasi tersebut kita dapat membuat suatu sistem yang lebih baik lagi. Perubahan yang terjadi di luar organisasi itu mencakup berbagai bidang, antara lain politik, ekonomi, teknologi, hukum, sosial budaya dan sebagainya. Perubahan tersebut mempunyai dampak terhadap organisasi, baik dampak yang bersifat negatif maupun positif. Dampak bersifat negatif apabila perubahan itu menjadi hambatan bagi kelancaran, perkembangan dan kemajuan organisasi. Dampak bersifat positif apabila perubahan itu dapat memperlancar kegiatan, perkembangan dan kemajuan organisasi atau dalam bentuk kesempatan-kesempatan baru yang tidak tersedia sebelumnya.
    2.  Mengadakan Identifikasi : Yang perlu diidentifikasi adalah dampak perubahan perubahan yang terjadi dalam organisasi. Setiap faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan organisasi harus diteliti secara cermat sehingga jelas permasalahannya dan dapat dipecahkan dengan tepat. 
    3. Menetapkan Perubahan : Sebelum langkah-langkah perubahan diambil, pimpinan organisasi harus yakin terlebih dahulu bahwa perubahan memang harus dilakukan, baik dalam rangka meningkatkan kemampuan organisasi maupun dalam rangka mempertahankan eksistensi serta pengembangan dan pertumbuhan organisasi selanjutnya.
    4. Menentukan Strategi : Apabila pimpinan organisasi yakin bahwa perubahan benar-benar harus dilakukan maka pemimpin organisasi harus segera menyusun strategi untuk mewujudkannya. 
    5. Melakukan Evaluasi : Untuk mengetahui apakah hasil dari perubahan itu bersifat positif atau negatif, perlu dilakukan penilaian. Apabila hasil perubahan sesuai dengan harapan berarti berpengaruh postif terhadap organisasi, dan apabila sebaliknya berarti negatif.



    2.4    Tujuan Perubahan dan Perkembangan Organisasi

    Tujuan dari perubahan dan pengembangan organisasi ini adalah untuk meningkatkan suatu kehendak yang kita inginkan untuk mencapai sebuah tujuan yang jelas.

    Macam-macam tujuan perubahan dan perkembangan organisasi, yaitu:

    1.       Untuk mempererat organisasi satu dengan organisasi yang lainnya.
    2.       Untuk meningkatkan mutu dari organisasi tersebut/organisasi yang telah dibuat.
    3.       Untuk meningkatkan peranan organisasi di masyarakat luas.
    4.       Untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat.
    5.       Untuk melakukan penyesuaian terhadap perubahan organisasi yang telah dibuat.

    2.5     Dampak Perubahan dan Perkembangan Organisasi

    Dampak perubahan dan pengembangan dalam organisasi dapat menjadi dampak yang positif jika tujuan dari suatu organisai dapat tercapai. Dampak terbagi menjadi dua, yaitu:

    1.           Dampak Positif
    Dampak yang memberi rasa nyaman kepada masyarakat karena telah mempercayai organisasi yang telah diikuti.

    2.           Dampak Negatif
    Dampak negatif dari organisasi adalah dapat menimbulkan keresahan di masyarakat, dan berakibat keruntuhan dari organisasi tersebut yang pada akhirnya proses perkembangan organisasi tersebut menjadi gagal total.







    Bab III
    STUDY KASUS

    3.1              Contoh Organisasi Yang Berdampak Negatif

    Front Pembela Islam (FPI) adalah sebuah organisasi massa Islam bergaris keras yang berpusat di Jakarta. FPI dideklarasikan pada 17 Agustus 1998 di halaman Pondok Pesantren Al Um, Kampung Utan, Ciputat, di Selatan Jakarta oleh sejumlah Habib, Ulama, Mubaligh dan Aktivis Muslim dan disaksikan ratusan santri yang berasal dari daerah Jabotabek. Pendirian organisasi ini hanya empat bulan setelah Presiden Soeharto mundur dari jabatannya, karena pada saat pemerintahan orde baru presiden tidak mentoleransi tindakan ekstrimis dalam bentuk apapun. FPI pun berdiri dengan tujuan untuk menegakkan hukum Islam di negara sekuler.

    Selain beberapa kelompok internal, yang disebut oleh FPI sebagai sayap juang, FPI memiliki kelompok Laskar Pembela Islam, kelompok paramiliter dari organisasi tersebut yang kontroversial karena melakukan aksi-aksi penertiban (sweeping) terhadap kegiatan - kegiatan yang dianggap maksiat atau bertentangan dengan syariat Islam terutama pada bulan Ramadan dan seringkali berujung pada kekerasan.

    Organisasi ini terkenal dan kontroversial karena aksi - aksinya sejak tahun 1998. Rangkaian aksi yang berujung pada kekerasan sering diperlihatkan dalam media massa. Beberapa waktu yang lalu, organisasi massa Islam ini melakukan aksi unjuk rasa didepan gedung DPRD yang berakhir ricuh. Akibat aksi mereka ini, belasan anggota polisi luka - luka sedangkan 20 anggota FPI diamankan.

    Dari contoh diatas, dapat dilihat bahwa organisasi yang awal berdirinya bertujuan untuk menegakkan hukum Islam berkembang menjadi organisasi yang di cap sebagai organisasi anarkis.


    3.2           .Contoh Organisasi Yang Berdampak Positif

    Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi diperkenalkan di Indonesia oleh Raden Arta Wiriaatmadja dari Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun 1896. Bekerja sama dengan E Sieburg, R. Arta Wiraatmadja mendirikan koperasi kredit sistem Riffeisen. Gerakan koperasi semakin meluas bersamaan dengan munculnya pergerakan nasional menentang penjajahan. Gerakan koperasi semakin meluas bersamaan dengan munculnya pergerakan nasional menentang penjajahan.

    Berdirinya Boedi Oetomo, pada tahun 1908 mencoba memajukan koperasi rumah tangga ( koperasi konsumsi ). Serikat Islam pada tahun 1913 membantu memajukan koperasi dengan bantuan modal dan mendirikan Toko Koperasi. Pada tahun 1927, usaha koperasi dilanjutkan oleh Indonesische Studie Club yang kemudian menjadi Persatuan Bangsa Indonesia ( PBI ) di Surabaya. Partai Nasional Indonesia ( PNI ) di dalam kongresnya di Jakarta berusaha menggelorakan semangat operasi sehingga kongres ini sering juga disebut “ kongres koperasi ”. Tujuan nya untuk membantu para anggotanya agar tidak terjerat dengan rentenir.

    Setelah Indonesia merdeka semangat mendirikan koperasi bangkit kembali. Pemerintah mendukung penuh atas pendirian koperasi, khususnya melalui UUD 1945, pasal 33 ayat 1 pada tanggal 12 Juli 1947. Hingga saat ini koperasi cukup berkembang pesat dan banyak membantu perekonomian masyarakat khususnya kalangan menengah kebawah.

    Dari contoh diatas, dapat disimpulkan bahwa sebuah organisasi jika tetap teguh pada jalurnya dapat berkembang dan membantu masyarakat dalam berbagai bidang khususnya bidang ekonomi.








    Bab IV
    PENUTUP

    4.1           Kesimpulan

    Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, setiap organisasi ingin berubah dan berkembang menjadi lebih besar dan lebih baik lagi. Namun pada kenyataannya, tidak dapat dipungkuri bahwa ada beberapa organisasi yang pada saat mereka sudah berkembang, mereka melenceng dari apa yang mereka rencanakan pada awal pembentukan organisasi tersebut tersebut.

    4.2           Saran

    Setiap organisasi pasti memiliki tujuan dibalik pembentukan organisasi tersebut. Ada yang bertujuan untuk menegakkan hukum, ada yang bertujuan untuk membangun silaturahmi, ada pula yang dibentuk untuk bertujuan anarkis. Maka dari itu, kita sebagai anggota masyarakat harus menjadi benteng untuk organisasi anarkis tersebut agar tidak berkembang dan memperluas jaringannya.







    DAFTAR PUSTAKA

    ·                    http://yupur66.blogspot.com/2013/03/pengembangan-organisasi_8688.html
    ·                    http://kahfiehudson.wordpress.com/2011/12/18/pengembangan-organisasi/
    ·                    http://nandacacingan.blogspot.com/2012/10/makalah-perubahan-dan-perkembangan.html
    ·                    http://boycharotz1st.blogspot.com/2013/01/perubahan-dan-perkembangan-organisasi.htm
    ·                    http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi
    ·                    http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi
    ·                    http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2013/12/18/perkembangan-koperasi-dan-ukm
                 di-indonesia-617617.html
    ·                    http://wennyekaputri.wordpress.com/2013/10/13/sejarah-perkembangan-koperasi-di-dunia
                 di-indonesia-2/
    ·                    http://www.alwanku.com/2013/02/definisi-perkembangan-menurut-para-ahli.html
    ·                    http://masfiifauzii02.blogspot.com/2013/05/pengertian-perubahan-dan-perkembangan_3.html